Go Green :)

    Mungkin kita tidak asing dengan kata “Go Green” ya, Go Green merupakan kampanye yang mengajak masyarakat peduli lingkungan. Well, tidak ada yang salah dengan ajakan go green. Toh, niatnya bagus untuk menjaga lingkungan? Kelalaian manusia untuk menjaga lingkungan ini merupakan masalah yang cukup besar mencakup manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi ini. Berbagai lembaga dan perusahaan mulai mencari cara dan mulai memasukkan nilai go green ke dalam project berkelanjutan mereka. Tapi, apakah kampanye ini cukup berdampak di masa depan? Hm.. saya cukup meragukannya. Terlebih dalam aspek bisnis kapitalisme.

            Para Kapitalis tentu memutar cara untuk memasukkan nilai ini dalam bisnis mereka. Kali ini saya akan lebih fokus ke masalah plastik. Kita mungkin pernah mendengar gerakan sosial untuk mengurangi pemakaian plastik. Plastik merupakan salah satu masalah terbesar di bumi, mengingat karakteristiknya yang susah untuk didaur ulang dan mencemari lingkungan dan banyak sekali berakhir di laut.

            Banyak sekali orang-orang pintar yang mulai mengembangkan sampah plastik ini terkhususnya tas plastik. Saya pernah bertemu seorang engineer Jerman spesialis dalam plastic molding. Ia mengatakan, develop plastik untuk diurai sebenarnya terjadi sejak lama. Bahkan pada saat itu sudah muncul ide, bagaimana jika tas plastik tersebut dapat larut tapi tetap dapat dikonsumsi mungkin dengan cara memasukan vitamin dalam kandungan tas plastik tersebut. Sangat menarik. Di Indonesia sendiri saya pernah mendenngar perkembangan tas plastik yang dapat larut seperti yang teman saya bilang tersebut. Itu terjadi di Bali, mereka membuat tas belanja menggunakan daun singkong.

Kita dapat lihat dipusat perbelanjaan masih banyak yang menggunakan tas plastik untuk berbelanja. Kualitas plastik yang jelek, yang akhirnya hanya berakhir di tempat sampah. Sungguh tragis. ”Kan bisa di daur ulang mbaknyaa...” Apakah kalian tahu? Daur ulang plastik dapat menurunkan kualitas plastik tersebut, jadi sebenarnya daur ulang tidak berdampak banyak di lingkungan. Teman engineer Jerman saya mempunyai teman yang melakukan develop daur ulang plastik ini sendiri  dari plastik menjadi minyak. Tapi, dari semua yang dilakukan tersebut membutuhkan banyak  sekali energi yang kurang efektif. Dan, tas plastik masih termasuk dalam hal kecil, nyatanya masih banyak sekali bahan material yang menggunakan plastik, seperti  sepatu, botol, gelas, mobil, dll.

            Masalah ini kembali lagi ke human behavior untuk slalu mengontrol kebutuhan kita. Dengan cara mengurangi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Explore Tangkiling with CS Friends and Family

Mulai #BudayaBerberes

Wisata Dermaga Kereng Bangkirai